Gejala
Penyakit ISPA
By Lampoehkrueng.blogspot.com
Infeksi saluran pernapasan
akut atau sering disebut sebagai ISPA adalah terjadinya infeksi yang parah pada
bagian sinus, tenggorokan, saluran udara, atau paru-paru. Infeksi yang terjadi
lebih sering disebabkan oleh virus meski bakteri juga bisa menyebabkan kondisi
ini.
Kondisi ini menyebabkan fungsi
pernapasan menjadi terganggu. Jika tidak segera ditangani, ISPA dapat menyebar
ke seluruh sistem pernapasan tubuh. Tubuh tidak bisa mendapatkan cukup oksigen
karena infeksi yang terjadi dan kondisi ini bisa berakibat fatal, bahkan
mungkin mematikan.
ISPA harus dianggap sebagai kondisi darurat, jika
mencurigai terjadinya serangan ISPA, segera cari bantuan medis. Kondisi ini
berpotensi menyebar dari orang ke orang. Bagi yang mengalami kelainan sistem
kekebalan tubuh dan juga orang yang lanjut usia akan lebih mudah terserang
penyakit ini. Terlebih lagi pada anak-anak, di mana sistem kekebalan tubuh
mereka belum terbentuk sepenuhnya.
Seseorang bisa tertular
infeksi saluran pernapasan akut ketika orang tersebut menghirup udara yang
mengandung virus atau bakteri. Virus atau bakteri ini dikeluarkan oleh
penderita infeksi saluran pernapasan melalui bersin atau ketika batuk.
Selain itu, cairan mengandung virus atau bakteri yang menempel pada permukaan benda bisa menular ke orang lain saat mereka menyentuhnya. Ini disebut sebagai penularan secara tidak langsung. Untuk menghindari penyebaran virus maupun bakteri, sebaiknya mencuci tangan secara teratur terutama setelah Anda melakukan aktivitas di tempat umum.
Selain itu, cairan mengandung virus atau bakteri yang menempel pada permukaan benda bisa menular ke orang lain saat mereka menyentuhnya. Ini disebut sebagai penularan secara tidak langsung. Untuk menghindari penyebaran virus maupun bakteri, sebaiknya mencuci tangan secara teratur terutama setelah Anda melakukan aktivitas di tempat umum.
Gejala yang Muncul Akibat ISPA
ISPA akan menimbulkan gejala
yang terutama terjadi pada hidung dan paru-paru. Beberapa gejalanya antara
lain:
§ Hidung
tersumbat atau berair.
§ Para-paru
terasa terhambat.
§ Batuk-batuk
dan tenggorokan terasa sakit.
§ Kerap
merasa kelelahan.
§ Tubuh
merasa sakit.
Apabila ISPA bertambah parah,
gejala yang lebih serius akan muncul, seperti:
§ Kesulitan
bernapas.
§ Demam
tinggi dan menggigil.
§ Tingkat
oksigen dalam darah rendah.
§ Kesadaran
yang menurun dan bahkan pingsan.
Penyebab ISPA
Berikut ini adalah beberapa
mikroorganisme penyebab munculnya ISPA yang sudah diketahui.
§ Adenovirus. Gangguan pernapasan
seperti pilek, bronkitis, dan pneumonia bisa disebabkan oleh virus ini yang
memiliki lebih dari 50 jenis.
§ Rhinovirus. Ini adalah jenis virus
yang menyebabkan pilek. Tapi pada anak kecil dan orang dengan sistem kekebalan
yang lemah, pilek biasa bisa berubah menjadi ISPA pada tahap yang serius.
§ Pneumokokus. Ini adalah jenis bakteri
yang menyebabkan meningitis. Tapi bakteri ini bisa memicu gangguan pernapasan
lain, seperti halnya pneumonia.
Sistem kekebalan tubuh
seseorang sangat berpengaruh dalam melawan infeksi virus maupun bakteri
terhadap tubuh manusia. Risiko seseorang mengalami infeksi akan meningkat
ketika kekebalan tubuh lemah. Hal ini cenderung terjadi pada anak-anak dan
orang yang lebih tua. Atau siapa pun yang memiliki penyakit atau kelainan
dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
ISPA sendiri akan lebih mudah
menjangkiti orang yang menderita penyakit jantung atau memiliki gangguan dengan
paru-parunya. Perokok juga berisiko tinggi terkena infeksi saluran pernapasan
akut dan cenderung lebih sulit untuk pulih dari kondisi ini.
Cara Mendiagnosis ISPA
Untuk mendiagnosis ISPA,
dokter akan memeriksa sistem pernapasan Anda. Suara napas Anda akan diperiksa
untuk mengetahui apakah ada penumpukan cairan atau terjadinya peradangan pada
paru-paru. Hidung dan tenggorokan juga akan diperiksa.
Pemeriksaan dengan CT scan dan X-ray mungkin diperlukan apabila ISPA yang diderita sudah memasuki tahap lanjutan. Kondisi paru-paru Anda akan diamati dengan kedua prosedur di atas.
Pemeriksaan dengan CT scan dan X-ray mungkin diperlukan apabila ISPA yang diderita sudah memasuki tahap lanjutan. Kondisi paru-paru Anda akan diamati dengan kedua prosedur di atas.
Prosedur tes fungsi paru-paru
dilakukan untuk melihat seberapa jauh pernapasan pasien terganggu dan
perkembangan kondisinya. Untuk memeriksa seberapa banyak oksigen yang masuk ke
paru-paru, prosedur oksimetri nadi dapat dilakukan. Sedangkan untuk menentukan
jenis virus penyebab ISPA, sampel dahak akan diambil untuk diteliti di
laboratorium.
Pengobatan yang Dilakukan pada ISPA
Belum ada obat yang efektif
membunuh kebanyakan virus yang menyerang manusia. Pengobatan yang dilakukan
biasanya hanya untuk meredakan gejala yang muncul akibat infeksi virus.
Apabila infeksi yang terjadi
disebabkan oleh bakteri, serangkaian tes akan dilakukan untuk mengetahui jenis
bakteri. Setelah itu, dokter bisa menentukan antibiotik yang paling tepat untuk
membasmi bakteri penyebab infeksi.
Komplikasi yang terjadi akibat ISPA sangat serius dan bisa berakibat
fatal atau mematikan jika dibiarkan. Komplikasi yang sering kali terjadi
bersamaan dengan ISPA adalah gagal napas dan gagal jantung kongestif.
Mewaspadai ISPA
Pencegahan adalah cara terbaik
dalam menangani ISPA. Berikut ini adalah beberapa pola hidup higienis yang bisa
dilakukan sebagai tindakan pencegahan.
§ Mencuci
tangan secara teratur terutama setelah beraktivitas di tempat umum.
§ Hindari
menyentuh bagian wajah, terutama mulut, hidung, dan mata, agar Anda terlindung
dari penyebaran virus dan bakteri.
§ Perbanyak
mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin terutama vitamin C. Vitamin sangat
membantu dalam meningkatkan dan menjaga sistem kekebalan tubuh Anda.
§ Hindari
merokok.
§ Ketika
Anda bersin, pastikan menutupnya dengan tisu atau tangan. Hal ini dilakukan
untuk mencegah penyebaran penyakit yang bisa menular kepada orang lain.