Sunday, 6 December 2015

Gejala Penyakit ISPA

Gejala Penyakit ISPA
By Lampoehkrueng.blogspot.com
Infeksi saluran pernapasan akut atau sering disebut sebagai ISPA adalah terjadinya infeksi yang parah pada bagian sinus, tenggorokan, saluran udara, atau paru-paru. Infeksi yang terjadi lebih sering disebabkan oleh virus meski bakteri juga bisa menyebabkan kondisi ini.
Kondisi ini menyebabkan fungsi pernapasan menjadi terganggu. Jika tidak segera ditangani, ISPA dapat menyebar ke seluruh sistem pernapasan tubuh. Tubuh tidak bisa mendapatkan cukup oksigen karena infeksi yang terjadi dan kondisi ini bisa berakibat fatal, bahkan mungkin mematikan.
ISPA harus dianggap sebagai kondisi darurat, jika mencurigai terjadinya serangan ISPA, segera cari bantuan medis. Kondisi ini berpotensi menyebar dari orang ke orang. Bagi yang mengalami kelainan sistem kekebalan tubuh dan juga orang yang lanjut usia akan lebih mudah terserang penyakit ini. Terlebih lagi pada anak-anak, di mana sistem kekebalan tubuh mereka belum terbentuk sepenuhnya.
Seseorang bisa tertular infeksi saluran pernapasan akut ketika orang tersebut menghirup udara yang mengandung virus atau bakteri. Virus atau bakteri ini dikeluarkan oleh penderita infeksi saluran pernapasan melalui bersin atau ketika batuk.
Selain itu, cairan mengandung virus atau bakteri yang menempel pada permukaan benda bisa menular ke orang lain saat mereka menyentuhnya. Ini disebut sebagai penularan secara tidak langsung. Untuk menghindari penyebaran virus maupun bakteri, sebaiknya mencuci tangan secara teratur terutama setelah Anda melakukan aktivitas di tempat umum.

Gejala yang Muncul Akibat ISPA

ISPA akan menimbulkan gejala yang terutama terjadi pada hidung dan paru-paru. Beberapa gejalanya antara lain:
§  Hidung tersumbat atau berair.
§  Para-paru terasa terhambat.
§  Batuk-batuk dan tenggorokan terasa sakit.
§  Kerap merasa kelelahan.
§  Tubuh merasa sakit.
Apabila ISPA bertambah parah, gejala yang lebih serius akan muncul, seperti:
§  Kesulitan bernapas.
§  Demam tinggi dan menggigil.
§  Tingkat oksigen dalam darah rendah.
§  Kesadaran yang menurun dan bahkan pingsan.

 Penyebab ISPA

Berikut ini adalah beberapa mikroorganisme penyebab munculnya ISPA yang sudah diketahui.
§  Adenovirus. Gangguan pernapasan seperti pilek, bronkitis, dan pneumonia bisa disebabkan oleh virus ini yang memiliki lebih dari 50 jenis.
§  Rhinovirus. Ini adalah jenis virus yang menyebabkan pilek. Tapi pada anak kecil dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah, pilek biasa bisa berubah menjadi ISPA pada tahap yang serius.
§  Pneumokokus. Ini adalah jenis bakteri yang menyebabkan meningitis. Tapi bakteri ini bisa memicu gangguan pernapasan lain, seperti halnya pneumonia.
Sistem kekebalan tubuh seseorang sangat berpengaruh dalam melawan infeksi virus maupun bakteri terhadap tubuh manusia. Risiko seseorang mengalami infeksi akan meningkat ketika kekebalan tubuh lemah. Hal ini cenderung terjadi pada anak-anak dan orang yang lebih tua. Atau siapa pun yang memiliki penyakit atau kelainan dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
ISPA sendiri akan lebih mudah menjangkiti orang yang menderita penyakit jantung atau memiliki gangguan dengan paru-parunya. Perokok juga berisiko tinggi terkena infeksi saluran pernapasan akut dan cenderung lebih sulit untuk pulih dari kondisi ini.

Cara Mendiagnosis ISPA

Untuk mendiagnosis ISPA, dokter akan memeriksa sistem pernapasan Anda. Suara napas Anda akan diperiksa untuk mengetahui apakah ada penumpukan cairan atau terjadinya peradangan pada paru-paru. Hidung dan tenggorokan juga akan diperiksa.
Pemeriksaan dengan CT scan dan X-ray mungkin diperlukan apabila ISPA yang diderita sudah memasuki tahap lanjutan. Kondisi paru-paru Anda akan diamati dengan kedua prosedur di atas.
Prosedur tes fungsi paru-paru dilakukan untuk melihat seberapa jauh pernapasan pasien terganggu dan perkembangan kondisinya. Untuk memeriksa seberapa banyak oksigen yang masuk ke paru-paru, prosedur oksimetri nadi dapat dilakukan. Sedangkan untuk menentukan jenis virus penyebab ISPA, sampel dahak akan diambil untuk diteliti di laboratorium.

Pengobatan yang Dilakukan pada ISPA

Belum ada obat yang efektif membunuh kebanyakan virus yang menyerang manusia. Pengobatan yang dilakukan biasanya hanya untuk meredakan gejala yang muncul akibat infeksi virus.
Apabila infeksi yang terjadi disebabkan oleh bakteri, serangkaian tes akan dilakukan untuk mengetahui jenis bakteri. Setelah itu, dokter bisa menentukan antibiotik yang paling tepat untuk membasmi bakteri penyebab infeksi.
Komplikasi yang terjadi akibat ISPA sangat serius dan bisa berakibat fatal atau mematikan jika dibiarkan. Komplikasi yang sering kali terjadi bersamaan dengan ISPA adalah gagal napas dan gagal jantung kongestif.

Mewaspadai ISPA

Pencegahan adalah cara terbaik dalam menangani ISPA. Berikut ini adalah beberapa pola hidup higienis yang bisa dilakukan sebagai tindakan pencegahan.
§  Mencuci tangan secara teratur terutama setelah beraktivitas di tempat umum.
§  Hindari menyentuh bagian wajah, terutama mulut, hidung, dan mata, agar Anda terlindung dari penyebaran virus dan bakteri.
§  Perbanyak mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin terutama vitamin C. Vitamin sangat membantu dalam meningkatkan dan menjaga sistem kekebalan tubuh Anda.
§  Hindari merokok.
§  Ketika Anda bersin, pastikan menutupnya dengan tisu atau tangan. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit yang bisa menular kepada orang lain.

Wednesday, 21 October 2015

Gejala Penyakit Usus Halus

Gejala Penyakit Usus Halus
by lampoehkrueng.blogspot.co.id
Sebagian besar tumor usus halus tergolong jinak. Sementara tumor ganas yang jarang ditemukan meliputi limfoma, karsinoma, dan tumor karsinoid.
Tumor jinak dalam usus halus meliputi:
·         Fibroma (jaringan ikat)
·         Neurofibroma (sel-sel saraf)
·         Leiomioma (sel-sel otot)
·         Lipoma (sel-sel lemak)
Umumnya tumor jinak tidak menunjukkan gejala. Namun, tumor yang ukurannya besar dapat mengakibatkan adanya darah dalam tinja, penyumbatan usus, atau penjeratan usus jika satu bagian usus masuk ke usus di bagian depannya (intususepsi).
Pemeriksaan endoskopi bisa dilakukan untuk mengamati tumor dan mengambil contoh untuk pemeriksaan mikroskopik. Untuk mengetahui kondisi tumor pada seluruh usus halus juga bisa dilakukan pemeriksaan dengan foto rongen barium.
Selain itu bisa juga dilakukan foto rongen yang diambil sesudah disuntikan zat warna dalam pembuluh darah. Teknetium radioaktif bisa disuntikkan ke dalam pembuluh darah dan dilihat hasilnya pada foto rontgen. Prosedur ini membantu menentukan lokasi dari tumor yang berdarah.
Perdarahan kemudian dikoreksi dengan pembedahan. Pertumbuhan kecil bisa dihancurkan melalui endoskopi dengan elektrokauter, panas atau fototerapi laser. Pembedahan perlu dilakukan untuk pertumbuhan yang besar.
Karsinoma pada usus halus jarang terjadi. Tetapi lebih sering terjadi pada penderita penyakit Crohn di usus halus.
Limfoma merupakan penyakit yang sering ditemukan pada penderita penyakit seliak. Jenis kanker ini  bisa terjadi pada sistem getah bening, bagian bawah usus halus (ileum), dan bagian tengah usus halus (jejunum). Limfoma bisa mengakibatkan bagian usus memanjang dan menjadi kaku.
Usus halus, terutama ileum merupakan bagian yang paling sering mengalami tumor karsinoid. Tumor bisa menyebabkan terjadinya perdarahan dan penyumbatan dalam usus sehingga bisa menimbulkan gejala seperti adanya darah dalam tinja, muntah, perut membesar, dan nyeri kram perut. Tumor karsinoid bisa mengeluarkan hormon yang menyebabkan diare dan kemerahan di kulit.


Tuesday, 20 October 2015

Gejala Kanker Tiroid

Gejala Kanker Tiroid
By lampoehkrueng.blogspot.com



Kanker tiroid adalah suatu keganasan pada tiroid yang memiliki 4 tipe ; papiler, folikuler, anaplastik atau meduler. Kanker jarang menyebabkan pembesaran kelenjar, lebih sering menyebabkan pertumbuhan kecil (nodul) di dalam kelenjar.  Sebagian besar nodul tiroid bersifat jinak dan biasanya kanker tiroid bisa disembuhkan. Kanker tiroid seringkali membatasi kemampuan menyerap yodium dan membatasi kemampuan menghasilkan hormon tiroid; tetapi kadang kanker menghasilkan cukup banyak hormon tiroid sehingga terjadi hipertiroidisme.
Nodul tiroid cenderung bersifat ganas jika:
– hanya ditemukan satu
– skening tiroid menunjukkan bahwa nodul tidak berfungsi
– nodulnya padat dan isinya bukan cairan (kistik)
– nodulnya keras
– pertumbuhannya cepat.

KANKER PAPILER
60-70% dari kanker tiroid adalah kanker papiler. 2-3 kali lebih sering terjadi pada wanita.
Kanker papiler lebih sering ditemukan pada orang muda, tetapi pada usia lanjut kanker ini lebih cepat tumbuh dan menyebar. Resiko tinggi terjadinya kanker papiler ditemukan pada orang yang pernah menjalani terapi penyinaran di leher.
Kanker ini diatasi dengan tindakan pembedahan, yang kadang melibatkan pengangkatan kelenjar getah bening di sekitarnya. Nodul dengan diameter lebih kecil dari 1,9 cm diangkat bersamaan dengan kelenjar tiroid di sekitarnya, meskipun beberapa ahli menganjurkan untuk mengangkat seluruh kelenjar tiroid.
Pembedahan hampir selalu bisa menyembuhkan kanker ini.
Diberikan hormon tiroid dalam dosis yang cukup untuk menekan pelepasan TSH dan membantu mencegah kekambuhan.
Jika nodulnya lebih besar, maka biasanya dilakukan pengangkatan sebagian besar atau seluruh kelenjar tiroid dan seringkali diberikan yodium radioaktif, dengan harapan bahwa jaringan tiroid yang tersisa atau kanker yang telah menyebar akan menyerapnya dan hancur.
Dosis yodium radioaktif lainnya mungkin diperlukan untuk memastikan bahwa keseluruhan kanker telah dihancurkan.Kanker papiler hampir selalu dapat disembuhkan.

KANKER FOLIKULER
15% dari kanker tiroid adalah kanker folikuler. Kanker folikuler juga lebih sering ditemukan pada wanita. Kanker folikuler cenderung menyebar melalui aliran darah, menyebarkan sel-sel kanker ke berbagai organ tubuh. Pengobatan untuk kanker ini adalah pengangkatan sebanyak mungkin kelenjar tiroid dan pemberian yodium radioaktif untuk menghancurkan jaringan maupun sel kanker yang tersisa.

KANKER ANAPLASTIK
Kurang dari 10% kanker tiroid merupakan kanker anaplastik. Kanker ini paling sering ditemukan pda wanita usia lanjut. Kanker anaplastik tumbuh sangat cepat dan biasanya menyebabkan benjolan yang besar di leher. Sekitar 80% penderita meninggal dalam waktu 1 tahun.
Pemberian yodium radioaktif tidak berguna karena kanker tidak menyerap yodium radioaktif.
Pemberian obat anti kanker dan terapi penyinaran sebelum dan setelah pembedahan memberikan hasil yang cukup memuaskan.

KANKER MEDULER

Pada kanker meduler, kelenjar tiroid menghasilkan sejumlah besar kalsitonin (hormon yang dihasilkan oleh sel-sel tiroid tertentu). Karena juga bisa menghasilkan hormon lainnya, maka kanker ini menyebabkan gejala-gejala yang tidak biasa.
Kanker cenderung menyebar melalu sistem getah bening ke kelenjar getah bening dan melalui darah ke hati, paru-paru dan tulang. Pada sindroma neoplasia endokrin multipel, kanker meduler bisa terjadi bersamaan dengan kanker endokrin lainnya.
Pengobatannya meliputi pengangkatan seluruh kelenjar tiroid. Lebih dari 2/3 penderita kanker meduler yang merupakan bagian dari sindroma neoplasia endokrin multipel, bertahan hidup 10 tahun; jika kanker meduler berdiri sendiri, maka angka harapan hidup penderitanya tidak sebaik itu.
Kadang kanker ini diturunkan, karena itu seseorang yang memiliki hubungan darah dengan penderita kanker meduler, sebaiknya menjalai penyaringan untuk kelainan genetik. Jika hasilnya negatif, maka hampir dapat dipastikan orang tersebut tidak akan menderita kanker meduler. Jika hasilnya positif, maka dia akan menderita kanker meduler; sehingga harus dipertimbangkan untuk menjalani pengangkatan tiroid meskipun gejalanya belum timbul dan kadar kalsitonin darah belum meningkat. Kadar kalsitonin yang tinggi atau peningkatan kadar kalsitonin yang berlebihan setelah dilakukan tes perangsangan, juga membantu dalam meramalkan apakah seseorang akan menderita kanker meduler.
PENYEBAB
Kanker tiroid lebih sering ditemukan pada orang-orang yang pernah menjalani terapi penyinaran di kepala, leher maupun dada.
Faktor resiko lainnya adalah adanya riwayat keluarga yang menderita kanker tiroid dan gondok menahun.
GEJALA
Terdapat pembesaran kelenjar tiroid atau pembengkakan leher. Suara penderita berubah atau menjadi serak.
Bisa terjadi batuk atau batuk berdarah, serta diare atau sembelit.
DIAGNOSA
Pertanda awal dari kanker tiroid biasanya adalah benjolan yang tidak terasa nyeri di leher.
Skening tiroid bisa menentukan apakah nodulnya berfungsi atau tidak, karena nodul yang tidak berfungsi cenderung bersifat ganas.
Pemeriksaan USG bisa membantu menentukan apakah nodulnya padat atau berisi cairan.
Contoh nodul biasanya diambil dengan jarum untuk keperluan biopsi. Biopsi merupakan cara terbaik untuk menentukan apakah nodulnya jinak atau ganas.


Friday, 16 October 2015

NEUROBLASTOMA, JENIS KANKER YANG RAWAN DIALAMI ANAK-ANAK

NEUROBLASTOMA, JENIS KANKER YANG RAWAN DIALAMI ANAK-ANAK
By lampoehkrueng.blogspot.com
Neuroblastoma merupakan kanker pada sistem saraf yang kerap terjadi pada anak-anak. Jenis kanker ini bisa tumbuh di berbagai bagian tubuh. Kanker ini bersumber dari jaringan yang membentuk sistem saraf simpatis yakni bagian dari sistem saraf yang mengatur fungsi tubuh involunter/diluar kehendak, dengan cara meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, mengkerutkan pembuluh darah dan merangsang hormon tertentu.
Neuroblastoma kerap kali berasal dari jaringan kelenjar adrenal di perut. Kemudian menyebar dengan cepat ke hati, kelenjar getah bening, tulang, dan sumsum tulang. Sekitar 75 persen kanker ini diderita anak di bawah 5 tahun. Belum diketahui pasti penyebab munculnya kanker ini, namun faktor keturunan diduga ikut berperan dalam terbentuknya sel-sel tumor.
GEJALA
Gejalanya tergantung kepada asal tumor dan luas penyebarannya.
Gejala awal biasanya berupa perut yang membesar, perut terasa penuh dan nyeri perut.
Gejalanya juga bisa berhubungan dengan penyebaran tumor:
·         Penyebaran kanker sampai ke tulang bisa mengakibatkan munculnya nyeri tulang.
·         Penyebaran kanker hingga ke sumsum tulang mengakibatkan berkurangnya jumlah trombosit hingga anak menjadi mudah memar, anemia akibat kekurangan sel darah merah, dan anak rentan terinfeksi akibat kurangnya sel darah putih.
·         Kanker yang telah menyebar ke kulit bisa menyebabkan terbentuknya benjolan-benjolan di kulit.
·         Penyebaran kanker ke paru-paru mengakibatkan gangguan pernapasan.
·         Penyebaran kanker hingga ke korda spinalis dapat mengakibatkan kelemahan pada lengan dan tungkai.
Sekitar 90% neuroblastoma menghasilkan hormon (misalnya epinefrin, yang dapat menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan terjadinya kecemasan).
Gejala lain yang mungkin muncul, antara lain:
·         Kulit terlihat pucat
·         Tampak lingkaran hitam disekeliling mata
·         Diare
·         Rasa lelah yang berlebihan selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan
·         Keringat berlebihan
·         Rewel
·         Rasa tidak enak badan (malaise) berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan
·         Gerakan mata yang tak terkendali
PENGOBATAN
Pengobatannya bervariasi, tergantung kepada lokasi, penyebaran dan usia penderita. Bila kanker belum menyebar maka akan diangkat dengan pembedahan. Bila kanker sudah menyebar dan berukuran besar maka akan diberikan kemoterapi (obat anti-kanker vincristine, siklofosfamid, doksorubisin dan cisplastin) atau terapi penyinaran.


Gejala dan Pengobatan Kanker Tenggorokan

Gejala dan Pengobatan Kanker Tenggorokan
By lampoehkrueng.blogspot.co.id
Meski jarang terjadi di Indonesia, kanker tenggorokanhttps://www.deherba.com/components/com_jvcl/assets/images/signal.gif sangat perlu untuk diwaspadai. Terlebih bagi mereka yang merokok dan mengonsumsi alkohol serta mereka yang bekerja di SPBU karena seringnya menghirup segala jenis minyak seperti solar dan premium.
Kanker jenis ini faktanya tidak hanya menyerang orang-orang yang telah berumur namun juga anak-anak. Tercatat di Asia pernah ada anak umur 12 tahun yang menderita kanker tenggorokanhttps://www.deherba.com/components/com_jvcl/assets/images/signal.gif.
Kanker tenggorokan adalah tumor ganas yang berkembang di area tenggorokan, larynx (kotak suara), dan tonsil. Bagaimana gejalanya?
Kanker tenggorokan memiliki gejala yang samar dan mencakup hal-hal yang cenderung kurang serius sehingga penderitanya mengabaikan tanda-tanda tersebut.
Ketika batuk Anda mengeluarkan darah atau ketika mengalami sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh hingga dua minggu lamanya, waspadalah dan segera kunjungi dokter.
Gejala-gejala kanker tenggorokan yang lain adalah Anda akan mengeluarkan bunyi melengking saat bernafas, susah untuk menelan selama periode yang panjang, sakit pada bagian telinga, turunnya berat badan secara drastis, serta adanya benjolan di sekitar area leher.
Sebagian besar orang menganggap sakit saat menelan yang berkepanjangan adalah hal yang wajar sehingga mereka tidak melakukan tindakan apapun. Di lain pihak, meski tidak kanker tenggorokan disebabkan merokok dan alkohol, alangkah baiknya bagi Anda yang merokok dan peminum alkohol untuk memeriksakan diri secara rutin. Semakin cepat penyakit kanker ditemukan dalam tubuh Anda maka semakin besar peluang untuk disembuhkan.
Jika telah ditemukan kanker pada tenggorokan secara positif, maka dokter akan menyarankan beberapa metode penyembuhan yang umum digunakan. Pilihan pengobatan yang tepat sangat bergantung dari tempat tumbuhnya kanker dan level stadium kanker. Penyembuhan dapat berupa:
·         Terapi radiasi
Menggunakan partikel berenergi tinggi seperti X-ray untuk menyampaikan radiasi ke sel yang tumbuh dengan ganas. Ketika radiasi ini berhasil maka sel-sel yang ganas tersebut akan mati. Terapi radiasi adalah metode pengobatan penyakit kanker yang paling baik untuk kanker tenggorokan stadium awal.
·         Pembedahan
Ada beberapa jenis pembedahan yang penerapannya sangat tergantung dari lokasi tumbuhnya sel kanker dan stadium kanker. Pada stadium awal, pembedahan akan dilakukan dengan endoskopi yakni memasukkan suatu alat ke dalam tenggorokan sehingga bagian-bagian yang terkena kanker bisa dibedah atau dipotong. Untuk stadium lanjut, misalnya kanker tenggorokan pada pita suara, tidak ada jalan lain selain mengambil keseluruhan atau sebagian dari pita suara. Tetapi dokter akan berusaha untuk mempertahankan agar penderita kanker tetap bisa berbicara dan bersuara.
·         Kemoterapi
Kemoterapi dilakukan dengan menggunakan bahan kimia yang dimasukkan ke dalam tubuh agar sel-sel kanker mati. Pada banyak kasus, kemoterapi kemudian dikombinasikan dengan terapi radiasi. Karena setelah mendapat kemoterapi biasanya sel-sel kanker akan sangat sensitif terhadap radiasi.
·         Terapi obat yang ditargetkan
Untuk kasus kanker tenggorokan, obat yang digunakan sebagai terapi adalah Cetuximab. Biasanya penderita kanker tenggorokan mengombinasikan obat ini dengan kemoterapi dan terapi radiasi.
Kanker tenggorokan memang tak sepopuler kanker payudarahttps://www.deherba.com/components/com_jvcl/assets/images/signal.gif atau darah namun Anda tetap harus waspada terhadap gejalanya. Terlebih Anda yang merokok dan minum minuman beralkohol. Karena tenggorokan adalah aset manusia yang berharga sebagai bagian dari sistem pencernaan dan produksi suara.


Thursday, 15 October 2015

Penyebab Dan Gejala Kanker Laring

Penyebab Dan Gejala Kanker Laring

By lampoehkrueng.blogspot.co.id
Informasi tentang penyebab serta gejala kanker laring. Mendengar istilah kanker tentu Anda langsung bergetar, memang penyakit ini merupakan penyakit yang mematikan. Selain itu bisa membuat penderitanya merasa kesakitan jika sudah parah. Belakangan pernah beredar foto seorang pemuda yang terkena kanker laring dan tak bisa bersuara, Anda mungkin juga pernah melihatnya. Disebutkan jika penyebab kanker laring tersebut adalah karena terlalu sering merokok. Begitu beredar foto tersebut memang langsung banyak orang yang share dan ketakutan untuk merokok. Pemuda tersebut terkena kanker laring atau larynx ketika usia 26 tahun, termasuk usia yang masih muda. Mari baca selengkapnya.

Sekilas Tentang Kanker Laring
Kanker laring disebut juga dengan kanker tenggorokan, Cuma lebih ke pita suara. Bisa mengakibatkan kebisuan. Kanker ini termasuk kategori kanker yang ganas, bahkan tak sedikit orang yang menderita kanker yang satu ini. Pada artikel kali ini akan kita sebutkan penyebabnya, sehingga Anda bisa menghindari faktor-faktor tersebut.
Penyebab Terjangkit Kanker Laring
Lalu apakah yang menyebabkan terjadinya kanker laring pada seseorang? Jawabannya adalah kebiasaan buruk (Lifestyle) orang tersebut. Tentu saja kebiasaan buruk yang menyangkut tenggorokan. Beberapa contoh lifestyle buruk tersebut yaitu kebiasaan merokok juga minum minuman beralkohol. Keduanya merupakan penyebab yang sering dilakukan banyak orang, tak hanya pria, termasuk kaum wanita juga. Apalagi belakangan ini tidak sedikit wanita yang mulai kebiasaan merokok dan juga minum minuman beralkohol. Oleh karena itu, berdasarkan survey, jumlah dari penderita kanker laring pada kaum wanita hampir berimbang dengan kaum pria.
Beberapa ada yang menganjurkan pengobatan herbal. Namun memang meskipun tak memiliki efek samping karena menggunakan bahan herbal, jika belum pasti, Anda sebaiknya memeriksakan ke dokter THT. Sebelum kanker laring semakin parah atau menjadi-jadi. Anda tentu tak ingin terjadi apa-apa pada pita suara Anda bukan?
Pengobatan Kanker Pita Suara (Laring)
Untuk orang yang terdeteksi mengalami kanker pada pita suaranya, biasanya dibutuhkan operasi singkat. Tingkat penyembuhannya disebutkan sekitar 98 persen. Dan Anda tak perlu kehilangan suara (Trakeostomi permanen). Namun itu jika terdiagnosis dini, berbeda dengan jika terdiagnosis terlambat. Oleh karena itu, jika Anda merasa ada yang tak beres, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter spesialis untuk diperiksa.
Jika sudah sedikit terlambat, tak hanya operasi singkat saja yang dibutuhkan. Anda juga akan membutuhkan terapi untuk waktu yang lebih lama. Parahnya, Anda kemungkinan beresiko kehilangan laring. Intinya kerugian yang Anda derita akan lebih besar.
Gejala kanker laring
Seperti sudah disebutkan sebelumnya di atas, bahwa jika Anda terlambat mendeteksi kanker laring, bisa berakibat fatal. Yang merugikan diri Anda. Oleh karenanya Anda perlu untuk tahu apa sajakah gejala dari kanker laring?
Perubahan suara
Adapun gejala yang pertama seseorang terjangkit kanker laring adalah perubahan pada suaranya. Ini karena kanker sudah sampai hingga bagian pita suara Anda. Biasanya suara akan berubah menjadi serak, suara menghilang 3 minggu atau lebih, dan sulit berbicara. Ketiga gejala ini bisa menjadi pertanda Anda terjangkit kanker laring yang berbahaya.
Kesulitan menelan
Karena kanker berada di sekitar tempat Anda menelan, tentu saja proses menelan makanan menjadi lebih sulit. Anda pasti langsung menyadari hal ini. Namun gejala kesulitan menelan ini sifatnya bertahap. Anda akan merasakan sesuatu mengganjal di dalam tenggorokan (Sekitar laring), dan Anda sudah tentu merasa tidak nyaman. Juga ketika menelan makanan, Anda akan merasakan rasa sakit. Maka bisa jadi Anda terkena kanker laring. Sekian informasi tentang gejala dan penyebab dari kanker laring, semoga lekas sembuh.


Gejala Penyakit Kanker Lambung

Gejala Penyakit Kanker Lambung
By lampoehkrueng.blogspot.co.id
Kanker lambung adalah jenis kanker yang menggerogoti lambung, yaitu organ di dalam rongga perut manusia yang menjadi salah satu bagian dari sistem pencernaan. Penyakit ini dapat diidap oleh orang-orang pada segala usia, meski sebagian besar penderitanya berusia 55 tahun ke atas.
Jenis kanker lambung yang paling umum terjadi adalah adenocarcinoma, yaitu kondisi ketika kanker menyerang sel-sel pada lapisan dalam lambung yang memproduksi cairan seperti lendir (mukus). Selain adenocarcinoma, ada juga beberapa jenis kanker lambung lainnya meski jarang didapati pada penderita penyakit ini. Di antara jenis-jenis tersebut:
§  Tumor stroma gastrointestina (GIST), yaitu kanker yang menyerang jaringan ikat atau otot-otot dinding perut.
§  Limfoma lambung, yaitu kanker yang menyerang jaringan limfatik atau jaringan yang membantu melawan infeksi.
§  Carcinoid, yaitu kanker yang menyerang sel-sel penghasil hormon di dalam lambung.
Gejala kanker lambung
Berikut ini beberapa gejala yang dapat dirasakan penderita kanker lambung pada tahap awal:
§  Kembung dan sering bersendawa
§  Perut terasa mulas atau sakit
§  Nyeri pada tulang dada
§  Cepat kenyang saat makan
§  Mual
§  Muntah
§  Sulit menelan makanan
§  Gangguan pencernaan yang sering kumat
Beberapa gejala kanker lambung pada tahap yang lebih parah adalah:
§  Muntah darah
§  Anemia
§  Sakit kuning
§  Hilang nafsu makan
§  Tinja berwarna hitam atau terdapat darah pada tinja
§  Tubuh terasa lelah
§  Penurunan berat badan
§  Pembengkakan pada perut
Perkembangan gejala atau pertumbuhan kanker pada penderita dapat berbeda-beda. Ada yang berkembang secara perlahan, menengah, maupun cepat. Gejala kanker lambung pada tahap awal biasanya sulit dikenali karena hampir sama dengan gejala kondisi lambung lainnya, misalnya tukak lambung. Karena itu diperlukan pemeriksaan dokter untuk memastikan diagnosis. Segera periksakan diri Anda jika merasakan gejala-gejala di atas.
Penyebab kanker lambung
Penyebab kanker lambung masih belum dapat diketahui secara pasti. Namun secara umum, kanker terjadi ketika sel-sel pada bagian tertentu di lambung berkembang secara tidak terkendali. Akibat pertumbuhan berlebihan tersebut, sel-sel yang tadinya memiliki sifat normal untuk membantu tubuh berfungsi dengan baik, justru menjadi terakumulasi menjadi tumor yang bersifat merusak dan dapat menjalar ke bagian-bagian tubuh lainnya.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker lambung adalah:
§  MerokokZat-zat berbahaya yang terdapat di dalam rokok dapat merusak dinding lambung. Karena itu seorang perokok akan memiliki risiko dua kali lipat terkena kanker lambung dibandingkan mereka yang tidak merokok.
§  Makanan. Terlalu banyak mengonsumsi daging asap, garam, ikan asin, acar, serta makanan yang mengandung aflatoksin. Kondisi ini diperburuk dengan kurangnya mengonsumsi buah-buahan dan sayuran.
§  Berusia 55 tahun ke atas dan berjenis kelamin laki-laki.
§  Infeksi bakteri pylori. Bakteri ini merupakan penyebab penyakit lambung seperti gangguan pencernaan, tukak lambung, dan radang pada lapisan lambung.
§  Menderita infeksi lambung dalam waktu lama.
§  Menderita anemia pernisiosaKondisi ini terjadi ketika seseorang kekurangan vitamin B12.
§  Menderita kondisi yang menyebabkan munculnya polip di dalam lambung.
§  Memiliki kerabat dekat berpenyakit kanker lambung.
§  Pernah menjalani operasi pada lambung.
§  Menderita jenis kanker lainnya. Penderita kanker limfoma atau kanker sel darah putih, kanker kerongkongan atau kanker esofagus, kanker usus, kanker prostat, kanker serviks, dan kanker paru-paru memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker lambung.
Tahapan perkembangan kanker lambung
Ada empat tahapan yang menentukan tingkat keparahan penyakit kanker lambung, di antaranya:
§  Stadium 1Pada tahap ini kanker sudah mulai tumbuh di dalam lapisan jaringan di dalam lambung atau sudah menyebar pada kelenjar getah bening terdekat.
§  Stadium 2Pada tahap ini penyebaran kanker di dalam kelenjar getah bening makin meluas, serta telah menyebar lebih dalam pada lapisan otot dinding lambung.
§  Stadium 3Pada tahap ini seluruh lapisan lambung sudah digerogoti kanker atau banyak pertumbuhan kanker kecil yang menyebar ke banyak kelenjar getah bening.
§  Stadium 4Ini merupakan tingkat paling parah dari kanker lambung. Pada tahap ini kanker telah menyebar makin jauh dan menyerang organ-organ tubuh lainnya.
Penentuan tingkat keparahan kanker lambung bisa dilakukan melalui diagnosis. Hal ini berguna dalam membantu dokter untuk memberikan pengobatan yang tepat.
Diagnosis kanker lambung
Untuk mengetahui apakah seorang pasien menderita kanker lambung, dokter terlebih dahulu akan menanyakan gejala-gejala yang dirasakannya. Selain itu, dokter juga akan menanyakan apakah pasien menderita suatu kondisi tertentu yang dapat memperbesar risiko terkena kanker lambung atau apakah dia memiliki keluarga dekat penderita kanker usus besar.
Setelah penjelasan pasien didapat, dokter dapat melakukan pemeriksaan sederhana dengan cara mengecek perut pasien untuk melihat adanya pembengkakan sekitar lambung.
Untuk memastikan apakah seseorang terkena kanker lambung, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti:
§  Pemeriksaan tinja untuk keberadaan darah.
§  Pemeriksaan darah.
§  EndoskopiPemeriksaan ini dilakukan dengan cara memasukkan alat khusus berukuran kecil seperti selang ke dalam lambung melalui kerongkongan. Alat yang dilengkapi kamera ini dapat membantu dokter melihat adanya kanker. Melalui pemeriksaan endoskopi, dokter juga dapat mengambil sampel jaringan lambung untuk kemudian diteliti di laboratorium.
§  Pemeriksaan sinar-XPada kasus kanker lambung, pengecekan sinar-X akan dikombinasikan dengan cairan yang mengandung zat barium. Zat yang harus ditelan oleh pasien ini akan membantu sinar-X menghasilkan gambar pada monitor. Selama 6 jam sebelum melakukan prosedur pemeriksaan ini, pasien tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan atau minuman, dan pemeriksaan biasanya berlangsung selama 15 menit. Efek samping yang mungkin dirasakan pasien setelah melakukan pemeriksaan ini adalah mual dan konstipasi.
§  CT scan. Pemeriksaan ini dapat membantu dokter mengetahui seberapa jauh perkembangan kanker, apakah kanker hanya terdapat di dalam lambung atau sudah menyebar ke organ-organ lainnya. Pemindaian yang menggunakan rangkaian sinar-X dan bantuan komputer ini dapat menghasilkan gambar tubuh secara rinci.
§  Bedah laparoskopi. Prosedur pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memasukkan alat berkamera yang disebut laparoskop melalui irisan kecil yang dibuat oleh dokter pada bagian perut paling bawah. Tentunya dalam prosedur ini pasien harus dibius terlebih dahulu. Bedah laparoskopi bertujuan melihat keadaan lambung secara lebih rinci. Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat mengetahui apakah kanker lambung telah menyebar, terutama ke bagian peritoneum atau lapisan rongga perut.
§  USG. Pemeriksaan dengan menggunakan gelombang ultrasound ini bertujuan melihat apakah kanker lambung telah menyerang organ hati.
Pengobatan kanker lambung
Tujuan utama pengobatan kanker lambung adalah menyembuhkan penyakit tersebut sampai tuntas hingga ke akar-akarnya. Metode yang digunakan biasanya bergantung pada tingkat keparahan penyakit dan kondisi kesehatan pasien secara umum. Pada kasus kanker lambung yang tidak dapat disembuhkan, pengobatan biasanya bertujuan membuat pasien senyaman mungkin dengan mengurangi gejala yang dirasakannya. Diperkirakan hingga 30 persen pasien kanker lambung bisa diobati hingga sembuh. Berikut ini adalah tiga jenis pengobatan utama pada kasus kanker lambung.
Radioterapi
Tujuan radioterapi adalah untuk membunuh sel-sel kanker. Pada radioterapi, metode pengobatan dilakukan dengan menggunakan pancaran energi radiasi. Biasanya metode radioterapi diterapkan pada kasus kanker lambung stadium tinggi dengan gejala pendarahan.
Sebelum operasi, radioterapi bisa dilakukan untuk memperkecil ukuran tumor lambung sehingga lebih mudah diangkat. Sedangkan radioterapi yang dilakukan setelahnya bertujuan membunuh sel-sel kanker yang mungkin masih tersisa, sekaligus mencegah kanker berkembang kembali.
Meski begitu, ada beberapa efek samping dari penggunaan radioterapi yang juga harus diperhatikan, diantaranya:
§  Iritasi atau warna kehitaman pada kulit di sekitar area yang diobati.
§  Diare.
§  Lelah.
§  Mual.
§  Muntah.
§  Gangguan pencernaan.
Pelaksanaan radioterapi biasanya dilakukan secara rutin tiap minggu. Dalam satu minggu, biasanya ada lima kali sesi pengobatan selama lima hari dan masing-masing sesi berlangsung selama beberapa menit. Batas waktu pengobatan radioterapi tergantung pada tujuan dan tingkat keparahan. Sebagai contoh, untuk meredakan gejala pada kasus kanker lambung stadium tinggi umumnya berlangsung hingga dua minggu. Sedangkan untuk mencegah kanker datang kembali, umumnya berlangsung hingga lima minggu.
Kemoterapi
Kemoterapi merupakan cara untuk membunuh sel-sel kanker melalui pemberian sejumlah obat-obatan. Obat-obatan ini dapat berbentuk tablet yang diminum, infus, atau kombinasi keduanya.
Pada kanker lambung, kemoterapi yang dilakukan sebelum operasi biasanya bertujuan untuk menyusutkan tumor, meredakan gejala yang dirasakan pasien, atau memperlambat penyebaran kanker. Kemoterapi juga bisa diberikan pascaoperasi untuk mencegah kanker kembali.
Sama seperti radioterapi, waktu pelaksanaan kemoterapi dibagi menjadi beberapa sesi. Ada yang hanya berlangsung selama tiga minggu atau beberapa bulan dengan pemberian dosis tertentu secara konstan.
Beberapa efek samping kemoterapi adalah:
§  Mual.
§  Muntah.
§  Diare.
§  Badan terasa lelah.
§  Anemia.
§  Rambut rontok.
§  Kerusakan saraf.
Biasanya efek samping ini akan hilang setelah pengobatan kemoterapi berakhir. Efek samping kemoterapi pada tiap pasien kanker lambung bisa berbeda-beda tergantung dari reaksi pasien itu sendiri terhadap pengobatan, jumlah sesi pengobatan yang dilakukan, dan jenis obat kemoterapi yang diberikan.
Operasi
Jenis operasi penanganan kanker lambung yang dilakukan tergantung dari tingkat keparahan penyebaran kanker itu sendiri. Misalnya apabila kanker yang terdiagnosis masih dalam tahap awal dan baru berkembang di dinding lambung, maka prosedur yang disebut reseksi endoskopi bisa dilakukan.
Melalui prosedur ini dokter tidak perlu membedah pasien dan cukup memasukkan alat endoskop ke lambung melalui mulut dan kerongkongan. Dengan alat khusus yang dilengkapi kamera ini, dokter dapat mengangkat kanker dari lapisan lambung dan menyisakan jaringan yang masih sehat.
Prosedur operasi yang masih termasuk dalam pengobatan kanker lambung stadium rendah adalah gastrektomi parsial. Namun, dalam prosedur ini, dokter akan melakukan pembedahan pada perut pasien untuk mengangkat bagian lambung yang terinfeksi kanker. Gastrektomi parsial umumnya dilakukan jika kanker masih berada di lambung bagian bawah dan belum menyebar ke bagian tengah dan atas.
Lebih jauh dari gastrektomi parsial adalah gastrektomi total. Prosedur ini dilakukan jika kanker telah menyebar ke lambung bagian tengah dan atas. Pada kasus ini dokter akan terpaksa mengangkat seluruh lambung pasien dan langsung menghubungkan usus halus dengan ujung saluran kerongkongan.
Pengangkatan kelenjar getah bening yang diduga telah digerogoti oleh kanker juga akan dilakukan. Prosedur ini juga berguna untuk mencegah kanker kambuh lagi.
Risiko operasi
Sama seperti metode pengobatan kanker lambung lainnya, operasi juga dapat menyebabkan risiko. Beberapa di antaranya adalah:
§  Pendarahan.
§  Gangguan pencernaan.
§  Infeksi.
Pencegahan kanker lambung
Agar terhindar dari kanker lambung, lakukan beberapa langkah sehat berikut ini.
§  Kurangi konsumsi garam dan makanan-makanan yang diolah secara diasapi.
§  Perbanyak makan sayur dan buah-buahan.
§  Tidak merokok.
§  Jangan abaikan dan obati sampai tuntas jika Anda menderita infeksi pada lambung.
§  Berhati-hati dan selalu patuhi aturan dari dokter dalam menggunakan aspirin atau obat-obatan antiinflamasi non-steroid.
Peluang sembuh penderita kanker lambung
Peluang sembuh dari penyakit kanker lambung tergantung dari beberapa faktor, misalnya kondisi kesehatan pasien secara umum, usia pasien, dan setinggi apa tingkat keparahan atau seberapa jauh kanker lambung telah menyebar saat pertama kali terdiagnosis.
Karena gejala kanker lambung hampir sama dengan beberapa masalah lambung lainnya, maka umumnya penderita tidak menyadari hingga kanker lambung sudah berada pada stadium tinggi ketika terdiagnosis. Menurut penelitian, sebanyak lima belas persen penderita kanker lambung masih dapat hidup setidaknya lima tahun ke depan setelah diagnosis dan sekitar sebelas persen yang terdiagnosis masih dapat hidup setidaknya sepuluh tahun ke depan.