Gejala Penyakit Kanker Lambung
By lampoehkrueng.blogspot.co.id
Kanker lambung adalah jenis kanker yang menggerogoti lambung,
yaitu organ di dalam rongga perut manusia yang menjadi salah satu bagian dari
sistem pencernaan. Penyakit ini dapat diidap oleh orang-orang pada segala usia,
meski sebagian besar penderitanya berusia 55 tahun ke atas.
Jenis kanker lambung yang paling umum terjadi adalah adenocarcinoma, yaitu
kondisi ketika kanker menyerang sel-sel pada lapisan dalam lambung yang
memproduksi cairan seperti lendir (mukus). Selain adenocarcinoma, ada
juga beberapa jenis kanker lambung lainnya meski jarang didapati pada penderita
penyakit ini. Di antara jenis-jenis tersebut:
§ Tumor stroma gastrointestina (GIST), yaitu kanker yang menyerang
jaringan ikat atau otot-otot dinding perut.
§
Limfoma lambung, yaitu
kanker yang menyerang jaringan limfatik atau jaringan yang membantu melawan
infeksi.
§ Carcinoid, yaitu kanker yang menyerang sel-sel penghasil hormon di dalam
lambung.
Gejala kanker lambung
Berikut ini beberapa gejala yang dapat dirasakan penderita kanker
lambung pada tahap awal:
§
Kembung dan sering
bersendawa
§
Perut terasa mulas atau
sakit
§
Nyeri pada tulang dada
§
Cepat kenyang saat makan
§
Mual
§
Muntah
§
Sulit menelan makanan
Beberapa gejala kanker lambung pada tahap yang lebih parah adalah:
§
Muntah darah
§
Anemia
§
Sakit kuning
§
Hilang nafsu makan
§
Tinja berwarna hitam
atau terdapat darah pada tinja
§
Tubuh terasa lelah
§
Penurunan berat badan
§
Pembengkakan pada perut
Perkembangan gejala atau pertumbuhan kanker pada
penderita dapat berbeda-beda. Ada yang berkembang secara perlahan, menengah,
maupun cepat. Gejala kanker lambung pada tahap awal biasanya sulit dikenali
karena hampir sama dengan gejala kondisi lambung lainnya, misalnya tukak lambung.
Karena itu diperlukan pemeriksaan dokter untuk memastikan diagnosis. Segera
periksakan diri Anda jika merasakan gejala-gejala di atas.
Penyebab kanker lambung
Penyebab kanker lambung masih belum dapat diketahui secara pasti.
Namun secara umum, kanker terjadi ketika sel-sel pada bagian tertentu di
lambung berkembang secara tidak terkendali. Akibat pertumbuhan berlebihan
tersebut, sel-sel yang tadinya memiliki sifat normal untuk membantu tubuh
berfungsi dengan baik, justru menjadi terakumulasi menjadi tumor yang bersifat
merusak dan dapat menjalar ke bagian-bagian tubuh lainnya.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker
lambung adalah:
§ Merokok. Zat-zat berbahaya yang terdapat di dalam rokok dapat merusak
dinding lambung. Karena itu seorang perokok akan memiliki risiko dua kali lipat
terkena kanker lambung dibandingkan mereka yang tidak merokok.
§ Makanan. Terlalu banyak mengonsumsi daging asap, garam, ikan asin, acar,
serta makanan yang mengandung aflatoksin. Kondisi ini diperburuk dengan
kurangnya mengonsumsi buah-buahan dan sayuran.
§ Berusia
55 tahun ke atas dan berjenis kelamin laki-laki.
§ Infeksi
bakteri pylori. Bakteri ini merupakan penyebab penyakit lambung seperti gangguan
pencernaan, tukak lambung, dan radang pada lapisan lambung.
§ Menderita
infeksi lambung dalam waktu lama.
§ Menderita
anemia pernisiosa. Kondisi ini terjadi ketika seseorang kekurangan
vitamin B12.
§ Menderita
kondisi yang menyebabkan munculnya polip di dalam lambung.
§ Memiliki
kerabat dekat berpenyakit kanker lambung.
§ Pernah
menjalani operasi pada lambung.
§ Menderita
jenis kanker lainnya. Penderita kanker limfoma atau
kanker sel darah putih, kanker kerongkongan atau kanker esofagus, kanker usus,
kanker prostat, kanker serviks, dan kanker paru-paru memiliki risiko lebih
tinggi terkena kanker lambung.
Tahapan perkembangan kanker lambung
Ada empat tahapan yang menentukan tingkat keparahan penyakit
kanker lambung, di antaranya:
§ Stadium
1. Pada tahap ini kanker sudah mulai tumbuh di
dalam lapisan jaringan di dalam lambung atau sudah menyebar pada kelenjar getah
bening terdekat.
§ Stadium
2. Pada tahap ini penyebaran kanker di dalam
kelenjar getah bening makin meluas, serta telah menyebar lebih dalam pada
lapisan otot dinding lambung.
§ Stadium
3. Pada tahap ini seluruh lapisan lambung sudah
digerogoti kanker atau banyak pertumbuhan kanker kecil yang menyebar ke banyak
kelenjar getah bening.
§ Stadium
4. Ini merupakan tingkat paling parah dari kanker
lambung. Pada tahap ini kanker telah menyebar makin jauh dan menyerang
organ-organ tubuh lainnya.
Penentuan tingkat keparahan kanker lambung bisa dilakukan melalui
diagnosis. Hal ini berguna dalam membantu dokter untuk memberikan pengobatan
yang tepat.
Diagnosis kanker lambung
Untuk mengetahui apakah seorang pasien menderita
kanker lambung, dokter terlebih dahulu akan menanyakan gejala-gejala yang
dirasakannya. Selain itu, dokter juga akan menanyakan apakah pasien menderita
suatu kondisi tertentu yang dapat memperbesar risiko terkena kanker lambung
atau apakah dia memiliki keluarga dekat penderita kanker usus
besar.
Setelah penjelasan pasien didapat, dokter dapat melakukan
pemeriksaan sederhana dengan cara mengecek perut pasien untuk melihat adanya
pembengkakan sekitar lambung.
Untuk memastikan apakah seseorang terkena kanker lambung, dokter
akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti:
§ Pemeriksaan
tinja untuk keberadaan darah.
§ Pemeriksaan
darah.
§ Endoskopi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memasukkan alat khusus
berukuran kecil seperti selang ke dalam lambung melalui kerongkongan. Alat yang
dilengkapi kamera ini dapat membantu dokter melihat adanya kanker. Melalui
pemeriksaan endoskopi, dokter juga dapat mengambil sampel jaringan lambung
untuk kemudian diteliti di laboratorium.
§ Pemeriksaan
sinar-X. Pada kasus kanker lambung, pengecekan sinar-X
akan dikombinasikan dengan cairan yang mengandung zat barium. Zat yang harus
ditelan oleh pasien ini akan membantu sinar-X menghasilkan gambar pada monitor.
Selama 6 jam sebelum melakukan prosedur pemeriksaan ini, pasien tidak
diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan atau minuman, dan pemeriksaan biasanya
berlangsung selama 15 menit. Efek samping yang mungkin dirasakan pasien setelah
melakukan pemeriksaan ini adalah mual dan konstipasi.
§ CT scan. Pemeriksaan ini dapat membantu dokter mengetahui seberapa
jauh perkembangan kanker, apakah kanker hanya terdapat di dalam lambung atau
sudah menyebar ke organ-organ lainnya. Pemindaian yang menggunakan rangkaian
sinar-X dan bantuan komputer ini dapat menghasilkan gambar tubuh secara rinci.
§ Bedah
laparoskopi. Prosedur pemeriksaan ini dilakukan dengan cara
memasukkan alat berkamera yang disebut laparoskop melalui irisan kecil yang
dibuat oleh dokter pada bagian perut paling bawah. Tentunya dalam prosedur ini pasien
harus dibius terlebih dahulu. Bedah laparoskopi bertujuan melihat keadaan
lambung secara lebih rinci. Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat mengetahui
apakah kanker lambung telah menyebar, terutama ke bagian peritoneum atau
lapisan rongga perut.
§ USG. Pemeriksaan dengan menggunakan gelombang ultrasound ini
bertujuan melihat apakah kanker lambung telah menyerang organ hati.
Pengobatan kanker lambung
Tujuan utama pengobatan kanker lambung adalah menyembuhkan
penyakit tersebut sampai tuntas hingga ke akar-akarnya. Metode yang digunakan
biasanya bergantung pada tingkat keparahan penyakit dan kondisi kesehatan
pasien secara umum. Pada kasus kanker lambung yang tidak dapat disembuhkan,
pengobatan biasanya bertujuan membuat pasien senyaman mungkin dengan mengurangi
gejala yang dirasakannya. Diperkirakan hingga 30 persen pasien kanker lambung
bisa diobati hingga sembuh. Berikut ini adalah tiga jenis pengobatan utama pada
kasus kanker lambung.
Radioterapi
Tujuan radioterapi adalah untuk membunuh sel-sel kanker. Pada
radioterapi, metode pengobatan dilakukan dengan menggunakan pancaran energi
radiasi. Biasanya metode radioterapi diterapkan pada kasus kanker lambung
stadium tinggi dengan gejala pendarahan.
Sebelum operasi, radioterapi bisa dilakukan untuk memperkecil
ukuran tumor lambung sehingga lebih mudah diangkat. Sedangkan radioterapi yang
dilakukan setelahnya bertujuan membunuh sel-sel kanker yang mungkin masih
tersisa, sekaligus mencegah kanker berkembang kembali.
Meski begitu, ada beberapa efek samping dari penggunaan
radioterapi yang juga harus diperhatikan, diantaranya:
§
Iritasi atau warna
kehitaman pada kulit di sekitar area yang diobati.
§
Diare.
§
Lelah.
§
Mual.
§
Muntah.
§
Gangguan pencernaan.
Pelaksanaan radioterapi biasanya dilakukan secara rutin tiap
minggu. Dalam satu minggu, biasanya ada lima kali sesi pengobatan selama lima
hari dan masing-masing sesi berlangsung selama beberapa menit. Batas waktu
pengobatan radioterapi tergantung pada tujuan dan tingkat keparahan. Sebagai
contoh, untuk meredakan gejala pada kasus kanker lambung stadium tinggi umumnya
berlangsung hingga dua minggu. Sedangkan untuk mencegah kanker datang kembali,
umumnya berlangsung hingga lima minggu.
Kemoterapi
Kemoterapi merupakan cara untuk membunuh sel-sel kanker melalui
pemberian sejumlah obat-obatan. Obat-obatan ini dapat berbentuk tablet yang
diminum, infus, atau kombinasi keduanya.
Pada kanker lambung, kemoterapi yang dilakukan sebelum operasi
biasanya bertujuan untuk menyusutkan tumor, meredakan gejala yang dirasakan
pasien, atau memperlambat penyebaran kanker. Kemoterapi juga bisa diberikan
pascaoperasi untuk mencegah kanker kembali.
Sama seperti radioterapi, waktu pelaksanaan kemoterapi dibagi
menjadi beberapa sesi. Ada yang hanya berlangsung selama tiga minggu atau
beberapa bulan dengan pemberian dosis tertentu secara konstan.
Beberapa efek samping kemoterapi adalah:
§
Mual.
§
Muntah.
§
Diare.
§
Badan terasa lelah.
§
Anemia.
§
Rambut rontok.
§
Kerusakan saraf.
Biasanya efek samping ini akan hilang setelah pengobatan
kemoterapi berakhir. Efek samping kemoterapi pada tiap pasien kanker lambung
bisa berbeda-beda tergantung dari reaksi pasien itu sendiri terhadap
pengobatan, jumlah sesi pengobatan yang dilakukan, dan jenis obat kemoterapi
yang diberikan.
Operasi
Jenis operasi penanganan kanker lambung yang dilakukan tergantung
dari tingkat keparahan penyebaran kanker itu sendiri. Misalnya apabila kanker
yang terdiagnosis masih dalam tahap awal dan baru berkembang di dinding
lambung, maka prosedur yang disebut reseksi endoskopi bisa dilakukan.
Melalui prosedur ini dokter tidak perlu membedah pasien dan cukup
memasukkan alat endoskop ke lambung melalui mulut dan kerongkongan. Dengan alat
khusus yang dilengkapi kamera ini, dokter dapat mengangkat kanker dari lapisan
lambung dan menyisakan jaringan yang masih sehat.
Prosedur operasi yang masih termasuk dalam pengobatan kanker
lambung stadium rendah adalah gastrektomi parsial. Namun, dalam prosedur ini,
dokter akan melakukan pembedahan pada perut pasien untuk mengangkat bagian
lambung yang terinfeksi kanker. Gastrektomi parsial umumnya dilakukan jika
kanker masih berada di lambung bagian bawah dan belum menyebar ke bagian tengah
dan atas.
Lebih jauh dari gastrektomi parsial adalah gastrektomi total.
Prosedur ini dilakukan jika kanker telah menyebar ke lambung bagian tengah dan
atas. Pada kasus ini dokter akan terpaksa mengangkat seluruh lambung pasien dan
langsung menghubungkan usus halus dengan ujung saluran kerongkongan.
Pengangkatan kelenjar getah bening yang diduga telah digerogoti
oleh kanker juga akan dilakukan. Prosedur ini juga berguna untuk mencegah
kanker kambuh lagi.
Risiko operasi
Sama seperti metode pengobatan kanker lambung lainnya, operasi
juga dapat menyebabkan risiko. Beberapa di antaranya adalah:
§
Pendarahan.
§
Gangguan pencernaan.
§
Infeksi.
Pencegahan kanker lambung
Agar terhindar dari kanker lambung, lakukan beberapa langkah sehat
berikut ini.
§
Kurangi konsumsi garam
dan makanan-makanan yang diolah secara diasapi.
§
Perbanyak makan sayur
dan buah-buahan.
§
Tidak merokok.
§
Jangan abaikan dan obati
sampai tuntas jika Anda menderita infeksi pada lambung.
§
Berhati-hati dan selalu
patuhi aturan dari dokter dalam menggunakan aspirin atau obat-obatan
antiinflamasi non-steroid.
Peluang sembuh penderita kanker lambung
Peluang sembuh dari penyakit kanker lambung tergantung dari
beberapa faktor, misalnya kondisi kesehatan pasien secara umum, usia pasien,
dan setinggi apa tingkat keparahan atau seberapa jauh kanker lambung telah
menyebar saat pertama kali terdiagnosis.
Karena gejala kanker lambung hampir sama dengan beberapa masalah
lambung lainnya, maka umumnya penderita tidak menyadari hingga kanker lambung
sudah berada pada stadium tinggi ketika terdiagnosis. Menurut penelitian,
sebanyak lima belas persen penderita kanker lambung masih dapat hidup
setidaknya lima tahun ke depan setelah diagnosis dan sekitar sebelas persen
yang terdiagnosis masih dapat hidup setidaknya sepuluh tahun ke depan.