Posted by Penyakit Ginjal
Gejala penyakit ginjal
dapat digolongkan menjadi dua, yaitu akut dan kronis. Gejala gangguan ginjal akut,
yaitu bengkak mata dan kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), sakit jika kencing,
demam, kencing sedikit, kencing berwarna merah karena mengandung darah, atau
justru sering kencing. Juga ada kelainan pada urin, seperti terdapat protein,
darah merah, darah putih, dan bakteri. Gejala gangguan ginjal kronis, yaitu lemas,
tak ada tenaga, tak ada nafsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang,
gatal, sesak napas, dan pucat atau anemi. Seperti gejala gangguan ginjal akut,
ada kelainan pada urin yang mengandung protein, darah merah, dan darah putih.
Hasil pemeriksaan laboratorium juga memperlihatkan kreatinin darah naik. Hb
turun dan urin selalu postif mengandung protein.
Prinsipnya adalah
mewaspadai gejala dan penyebab, sekalipun kita termasuk bukan golongan
beresiko. Apalagi
jika termasuk golongan beresiko. Gangguan gejala penyakit ginjal dapat
menyerang kelompok yang beresiko maupun yang tidak beresiko. Termasuk beresiko
adalah mereka yang memiliki keluarga dengan gangguan penyakit ginjal keturunan,
seperti batu ginjal, ginjal polikistik, atau penyakit
umum seperti diabetes melitus, hipertensi, kolesterol tinggi, obesitas
(kegemukan) dan asam urat.
Yang tidak beresiko pada gejala penyakit
ginjal adalah mereka yang berpola hidup sehat, tapi suatu saat mengalami
gangguan seperti buang air kecil, terganggu atau tidak normal.Nyeri
pinggang, dan bengkak mata. Jadi sekalipun saat ini kondisi ginjal kelompok
beresiko dan tidak beresiko dalam keadaan sehat, kewaspadaan tetap harus
dijaga. Bagaimana dengan kelompol yang memang sudah mengalami gangguan ginjal?
Pada kelompok dengan gangguan ginjal ringan/sedang, perlu berhati-hati pada
obat rematik dan antibiotic tertentu. Jika terkena infeksi, obati segera.
Hindari kekurangan cairan seperti karena muntaber dan lakukan control secara
periodic. Bagi kelompok tergganggu berat atau menderita gagal ginjal terminal,
melakukan terapi pengganti secar rutin dan benar merupakan pilihan bijaksana.
Dan sebisanya tepati jadwal itu karena tak ada untungnya menunda. Dan yang
ideal adalah cangkok ginjal.
Orang awam sering rancu antara apa yang disebut dengan cuci
darah dengan transfuse darah pada penanganan penyakit ginjal. Dua hal yang amat
berbeda, sekalipun pada keadaan tertentu, keduanya berhubungan. Berhubungan
karena kadang orang yang mengalami cuci darah memerlukan transfuse. Pada
transfuse darah, darah orang lain dimasukkan ke dalam tubuh kita. Pada cuci
darah, darah kita sendiri yang bersirkulasi keluar masuk melewati saringan
buatan.
Pada proses cuci darah, darah pasien dengan bantuan mesun akan
dialirkan ke dalam ginjal buatan dan langsung kembali masuk ke dalam tubuh.
Proses ini berlangsung secara terus menerus selama 4-5 jam. Pada transfuse
darah hanya ada satu tempat yang ditusuk dengan jarum berlubang,
sementara pada proses cuci darah diperlukan dua. Satu untuk keluar dan lainnya
untuk masuknya darah. Cuci darah bukan satu-satunya terapi pengganti fungsi
ginjal. Ada terapi lain juga.
Posted by Penyakit Ginjal
Ginjal adalah organ yang mempunyai pembuluh darah yang sangat banyak (sangat vaskuler) yang fungsi atau tugas dasarnya adalah menyaring atau membersihkan darah. Volume aliran darah 1,2 liter/menit atau 1700 liter per hari yang kemudian disaring menjadi cairan filtrate seabanyak 120 ml/menit (170 liter/hari) ke tubulus. Cairan filtrate ini diproses dalam tubulus sehingga akhirnya keluar dari ke-2 ginjal menjadi urin sebanayak 1-2 liter per hari.Sebagai resume, fungsi ginjal adalah seperti berikut :
1. Bertugas sebaqgai system filter/saringan,
dan membuang sampah;
2. Menjaga keseimbangan cairan tubuh;
3. Produksi hormone yang mengontrol tekanan
darah;
4. Produksi hormone erythropoietin yang
membantu pembuatan sel darah merah dan ;
5. Mengaktifkan vitamin D untuk memelihara
kesehatan tulang. Jika fungsi
ginjal terganggu hal ini akan mengakibatkan penyakit ginjal pada manusia.
Penyebab penyakit ginjal banyak ditandai,
tergantung dari masing-masing penyakit jenis apa.
1.
Penyakit umum atau sistemik : kencing manis -diabetes melitus,
hipertensi, kolesterol tinggi-dislipidemia, SLE, penyakit lupus, penyakit
kekebalan tubuh lain, asam urat tinggi,-hyperuricemia-gout, infeksi dibadan :
paru (TBC), sifilis, malaria, hepatitis, preeclampsia, obat-obatan,
amiloidosis, kehilangan cairan banyak yang mendadak : muntaber, perdarahan,
luka bakar. Hal –hal tadi dapat berakibat gangguan atau penyakit pada ginjal..
2.
penyakit lokal pada
ginjal : penyakit pada saringan (glomerulus)- glumorelunophritis, infeksi:
kuman-pyelonephritis, ureteritis, batu bisa karena bakat.keturjnan, kelainan
proses di ginjal (nepghrolithiasis), kista diginjal seperti polycystic kidney,
trama karena benturan, terpukul, keganasan yang disebabkan oleh kanker seperti
malignancy atau sumbatan seperti batu, tumor, penyempitan/striktur.
Terdapat bermacam-macam
penyakit ginjal, sehingga pasien datang ke dokter juga dengan macam-macam
gejala. Berikut
ini kemungkinan seorang pasien dengan kumpulan gejala atauu sindrom penyakit ginjal seperti
berikut ini :
2. Nefritis akut yang muncul mendadak pada
saringan ginjal atau glomerulus,maka, tungkai bengkak, ditemukan protein dan
darah di urin.
3. Gagal ginjal kronik dengan ganguan kronis menahun pada ginjal sehingga fungsi ginjal
turun. Keluhan dan gejala antara lain dengan kondisi lemas, nafsu makan
menurun, mual, pucat, kencing sedikit, sesak nafas.
4. Sindrom nefrotik seperti adanya gangguan pada saringan
ginjal, terjadi kebocoran protein yang hebat dari darah melalui
glomerulus/saringan ke urin, terdapat bengkak pada muka, kaki dan perut,
dan maniknya kolesterol.
5. Infeksi saluran kemih dengan terjaduny infeksi diginjak dan
pada saluran kemih lainnya yang bisa akut dan kronis. Sakit pinggang, demam,
kencing sakit bisa hanya pegal pinggang;
6. Gangguan pada tubulus ginjal;
7. Hipertensi yang umumnya tanpa gejala;
8. Batu ginjal/saluran kemih seperti nyeri hebat kolik, darah
diurin;
9. Obstruksi saluran kemih seperti saluran kemih terbendung
tumor, dan terjadinya striktur atau penyempitan, dan
10. Ganguan ginjal tanpa gejala (asimptomatik).
Jadi bila mencurigai ada gangguan atau penyakit ginjal,
disarankan melakukan pemeriksaan yang paling sederhana yaitu memeriksakan urin
lengkap di laboratorium untuk mendapatkan dara atau fakta awal yang berguna
unutk proses selanjutnya menemukan apakah terjadi penyakit ginjal. Gejala
penyakit ginjal dapat digolongkan pada 2 golongan akut dan kronis.
Posted by Penyakit Ginjal
Kista-kista (benojolan
berisi cairan) kecil yang berbentuk pada ginjal biasanya terjadi sebagai
kelainan bawaan, yang dikenal sebagai kasus penyakit kista ginjal (poly-cystic
kidney disease/PKD). Biasanya
gejalanya baru diketahui setelah penderita dewasa. Pembesaran kista tersebut
dapat mengganggu fungsi ginjal, dan berakibat gagal ginjal.
Gejala penyakit kista ginjal adalah :
1. Perut
terasa kembung akibat terjadnya pembesaran ginjal
2. Urin
keluar dalam jumlah banyak karena ginjal tidak bisa lagi memekatkannya.
3. Ada
gumpalan besar pada bagian kanan atau kiri panggul.
Penyakit kista ginjal
merupakan lesu yang terutama terlihat pada dewasa, ukurannya bervariasi, bisa
multipel atau bilateral. Pemeriksaan
ultrasonografi ginjal atau sidik CT abdomea yang sering dapat membedakan kista
ginjal jinak dari lesi neoplastik, walaupun arteriogram mungkin diperlukan Jika
kita tidak yakin bahwa kelainan tersebut jinak, maka fungsi kita ditambah
sistogram ginjal (foto sinar-x dari kista yang terisi kontras) bisa dilakukan.
Cairan kista diperiksa bagi adanya darah dan/atau sitologi abnormal. Pada kasus
yang meragukan, eksplorasi ginjal dengan inspeksi visual pada lesi dan
pembuangan dinding kista untuk analisis hstologi, mungkin merupakan
satu-satunya cara untuk membuat diagnosis definitive.
Pada pemeriksaan fisis harus dilakukan palpasi
untuk mencari massa abdomen yang bisa merupakan petunjuk adnaya tumor atau
kista pada ginjal. Pemeriksaan rectal untuk mencari keganasan prostat dan
pengukuran tekanan darah. Jika penyakit kista ginjal tidak menunjukkan suatu
gejala apapun dan tidak mengganggu aktivitas sehari-sehari penderitanya, hal
ini pasien tidak memerlukan perawatan intensif. Namun, dokter akan tetap
merekomendasikan tes pencitraan secara rutin untuk melihat apakah ukuran dari
kista ginjal ini membesar. Kadang, kista ginjal juga akan hilang dengan
sendirinya. Untuk masalah kista yang mengganggu, ada dua prosedur yang dapat
dilakukan. Dokter akan mengeringkan kista atau melakukan operasi pengangkatan
kista tersebut.
Keluhan yang biasa dirasakan dari penyakit
kista ginjal adalah nyeri pinggang akibat massa kista ginjal yang cukup besar.
Kista juga terjadang mengalami infeksi maupun trauma yang berasal dari luar.
Dampak dari penyebab ini adalah pendarahan sehingga terasa nyeri yang hebat. Gejala utama kista ginjal yang biasa dirasakan juga adalah infeksi saluran kemih yang sering dapat
ditangani mandiri dengan antibiotic, nyeri dan kadang-kadang sangat kuat
diperut dan punggung bawah yang dapat membantu dengan obat penghilang rasa
sakit, dan darah dalam urin penderita. Jika Anda merasa gejala-gejala tersebut
kemudian sebagai hal yang biasa kunjungan ke dokter harus dlakukan.
Penanganan penyakit kitsa ginjal pada umumnya dilakukan secara
konservatis dengan pemantauan klinis atau juga pemeriksaan penunjang lain
secara berkala. Bila sudah timbul keluhan atau komplikasi pada penyakit kista
ginjal ini dapat dilakukan aspirasi cairan kista (tuntutan UGD) disertai
pemberian obat skleroterapi maupun dengan pembedahan.
Posted by Penyakit Ginjal
Lebih dari 90% sindrom nefrotik atau ginjal pada anak merupakan akibat dari penyakit ginjal primer yang tidak
diketahui penyebabnya. Sindrom nefrotik sekunder akibat penyakit sistemik lebih
jarag ditemui di bandingkan pada orang dewasa, penyebab terjarang adalah
sindrom Henoch-Schonlein.
Insiden penyakit ginjal
yang banyak terjadi pada anak-anak adalah gagal ginjal kronik. Penyakit gagal
ginjal kronik pada anak lebih jarang dibandingkan pada dewasa, tetapi mmiliki
akibat yang lebih buruk terhadap pertumbuhan dan perkembangan. Biasanya gejala
klinis belum terlihat hingga terjadi penurunan fungs ginjal sampai 60-80%. Gejala klinis mungkin tidak jelasa yaitu adanya gagal
tumbuh, aneroksia dan nokturia atau dapat berupa gejala akut pada krisis kronik
yang dapt disebabkan oleh adanya infeksi. Infeksi
saluran kemih atau pengeluaran garam dapat mempercepat perburukan fungsi
ginjal, sementara infeksi ekstra renal yang disertai meningkatnya katabolisme
dan muntah-muntah dapat menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus yang
mendadak.
Anak dengan gagal ginjal kronik harus diawasi oleh tim efrologi
anak yang mampu memberikan perawatan yang optimal yang terdiri darai pemberian
diet khusus, kemungkinan tindakan bedah dan persipaan psikologis jika akan
dilakukan dialissi atau transplantasi. Ganggun pertumbuhan pada gagal ginjal
kronik merupakan masalah yang multifaktorial tetapi dengan pemberian diet yang
agresi disertai suplemen pada anak besar, atau dengan pemberian makana melalui
nasogastrik atau gastrostomi pada anak usia 2 tahun pertama, dapat membantu
mencegah terjadinya perawakan pendek yang sering tampak pada anak dengan gagal
ginjal kronik.
Peru diingat, angka gagal ginjal kronik pada anak yang cukup
tinggi akibat kelainan bawaan, radang ginjal menahun, penyakit multisistem
(lupus eritematlsus, hemolitic urmic syndrome) dan penyakit berbahaya lainnya
(penyakit neuromuskuler dan tumor ginjal). Tanda penyakit ginjal pada anak
beragam. Seorang anak mungkin bertumbuh sangat pelan, dapat sering muntah, atau
mungkin mengalami nyeri pada punggung atau pinggang. Beberapa penyakit ginjal
dapat diam selama beberapa bulan atau bahkan tahun.
Untuk mengetahui anak dengan penyakit ginjal, maka perlu
diwaspai beberapa gejala yang dapat dijumpai pada anak. Tanda pertama masalah
ginjal mungkin sembab pada kelopak mata, tekanan darah tinggi, jumlah sel darah
merah yang rendah (anemia), atau darah atau protein dalam air seninya. Bila
dokter menemukan satu saja dari masalah ini, tes lanjutan mungkin dibutuhkan,
termasuk tes darah atau air seni tambahan, atau rontgen. Pada beberapa kasus,
dokter mungkin harus melakukan biopsi mengambil sepotong kecil dari ginjal
untuk diperiksa dengan mikroskop. Salah satu penyakit yang awalnya hanya
memperlihatkan sembab di mata anak ketika bangun tidur di pagi hari adalah
penyakit Sindroma Nefrotik yaitu salah satu penyakit ginjal yang sering
dijumpai pada anak, merupakan suatu kumpulan gejala klinis yang terdiri dari
proteinuria masif, hipoalbuminemia, hiperkolesterolemia dan sembab.
Posted by Penyakit Ginjal
Ginjal memiliki 1,3 juta nefron, setiap nefron terdiri dari glomerulus,
tubulus proksimal, ansa Henle, dan tubulus distalis. Tubulus distalis akan
bermuara ke dalam collecting tubule yang kemudian menuju ureter.
Ginjal
mempunyai beberapa fungsi antara lain :
- Sebagai organ untuk pembentuk urine
- Pembuangan sampah hasil metabolisme tubuh
- Mempertahankan zat essensial serta mengatur keseimbangan
carian dan elektrolit
Ginjal bekerja sebagai organ yang membuang cairan dari dalam
tubuh dan menyaring zat yang masih diperlukan oleh tubuh yang berasal dari
plasma. Proses penyaringan ini terjadi di glomerulus yang menghasilkan
fitrat. Fitrat ini berasal dari darah yang tidak mengandung sel darah dan
protein dengan berat molekul (BM) > 60.000 Dalton. Jumlah fitrat yang
dihasikkan adalah 125 mL/menit berarti 180 L/hari yang disebut sebagai
“glomerular filtration rate” (GFR) sehingga bila fungsi filtarasi ginjal kurang
sempurna maka cairan dan zat tertentu akan terkumpul di dalam tubuh
seperti urea dan kreatinin yang akan membahayakan pasien.
Untuk menilai fungsi ginjal diperlukan pemeriksaan urien
terutama pH, berat jenis dan albumin. Fitrat glomerulus akan mengalami
reabsorpsi air pada tubulus proksimal dan disatal secaa aktif, sehingga filtrat
glomerulus menjadi lebih pekat. Selain itu air akan mengalami reabsorpsi pasif
yang diperngaruhi oleh antidiuretic hormone (ADH).
Sebagaimana disebut diatas ginjal mempunyai
fungi filtasi, reabsorpsi dan aeksresi. Unutk menguji faal reabsorpsi dapat
dipakai penguluran berat jenis urine. Umumnya berat jenis filtrat glomerulus
berkisar 1010, sehingga berat jenis urin yang menetap < 1010 sepanjang hari
dapat berupa kelainan fungsi ginjal. Tapi
pemeriksaan berat jenis urine ini berubah dari waktu ke waktu dan sangat
dipengaruhi oleh:
- Jumlah cairan yang diminum
- Banyaknya keringat
- Kemampuan ginjal untuk mereabsorpsi cairan pada tubuli ginjal
Sebagaimana glomerulus berfungsi menyaring plasma khususnya
protein dengan berat molekul > 60.000 dalton. Bila ditemukan adanya albumin
perlu dicurgai kebocoran dari glomerulus.
Uji faal ginjal yang lain adalah :
1. Pengukuran
kadar urea di serum banyak digunakan untuk menyaring kelainan fungsi ginjal
yang biasanya dilakukan bersamaan dengan pengukuran kadarkreatinin di serum.
Urea difiltrasi oleh glomerulus kemudian di reabsorpsi kembali oleh tubuli
ginjal. Pemeriksaan kadar urea selain terletak pada fungsi ginjal juga
dipengaruhi oleh kecepatan produksi urea yaitu banyaknya protein yang dicerna.
2. Kreatinin
adalah zat yang berasal dari kreatin dan kreatin fosfat dari otot, sehingga
kadar kreatinin tergantung pada massa otot. Oleh karena itu kadar kreatinin
serum pada pria lebih tinggi dari wanita.
3. Creatinine
clearance (Klirens kreatinin) atau bersihan kreatinin adalah kemampuan ginjal
unutk membesihkan suatu zat dalam waktu 1 menit. Klirens keratinin ini
dihitung menggunkan formula berdasarkan umur, jenis kelamin, tinggi
badan, berat badan dan banyaknya urine dalam waktu 24 jam. Klirens kreatinin
akan menjadi rendah palsu pada penggunaan obat cimetidine.
Posted by Penyakit Ginjal
Ginjal adalah
organ yang berfungsi menghasilkan urin melalui proses filtrasi di glomeruli dan
diikuti dengan reabsorbsi zat-zat yang masih diperlukan tubuh pada tubuli
ginjla dan sekresi zat yang tidak digunakan lagi oleh tubuh. Satuan fungsional
ginjal disebut dengan nefron terdiri dari glomerulus, tubulus proksimal, ansa
Henle dan tubulus distalis. Tubulus distalis akan bermuara ke dalam collecting
tubule yang kemudian menjadi ureter.
Cairan tubuh yang dihasilkan oleh ginjal melalui proses
penyaringan di glomerulus yang dalam keadan normal disebut filtrat glomerulus.
Filtrat tersebut tidak mengandung sel darah maupun protein dengan berat molekul
> 60.000 dalton.
Ginjal
mempunyai beberapa fungsi antara lain:
- Merupkan organ yang mengeluarkan sampah dari dalam keuar
melalui urin seperti ureum dan kreatinin.
- Mempetahanlan zat-zat yang esensial bagi tubuh seperti glukosa
- Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
- Tempat sinteisis hormon seperti eritropoietin yang berfungsi
mengatur proses pembentukan sel darah merah di sumsum tulang.
Proses penyaringan darah pada glomerulus diatur oleh tekanan
darah dan tekanan di dalam lumen nefron. Hasil filtasi glomeruli 125 ml/menit
yang sesuai dnegan 180L/24 jam karena sebagian besar dari filtrat tersebut
diserap kembali oleh tubuli ginjal. Filtrat glomeruli ini memiliki berat jenis
1010 0,002 dan pH 7.4. Dalam keadaan normal masih didapatkan glukosa di dalam
filtrat. Tetapi tidak didapatkan di dalam urine karena tubuli ginjal memiliki
kemampuan untuk menyerap glukosa kembali sebanyak 180mg/dL.
Sebagaimana diketahui urin adalah hasil filtrasi dari darah
melalui glomeruli, sehingga perubahan di dalam aliran darah dapat menunjukkan
kelainan di dalam urine. Adanya hipertensi dapat menimbulkan berkurangnya
fungsi ginjal yang merusak dinding pembuluh darah glomeruli, sehingga mungkin
didapatkan eritrosit, leukosit dan epitel di urine.
Kerusakan pada tubuli dapat disebabkan oleh
pengaruh zat yang beracun seperti dilepaskannya hemoglobin dari aliran darah
atu obat yang bersifat racun terhadap tubuli ginjal. Pada keadaan ini bisa
didapatkan silinder di dalam urin yang merupakan cetakan protein pada tubuli
ginjal. Perubahan
dalam susunan plasma dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan kimia urine seperti
pada :
- Penyakit hati dijumpai bilirubin dan peningkatan urobilinogen
urine
- Diabetes mellitus dijumpai glukosa dan benda keton dalam
keadaan ketoasidosis.
- Gangguan ginjal dijumpai perubahan dalam pH, berat jenis
urine, protein dan kelainan hasil pemeriksaan sedimen urine
- Penyakit dengan kelainan darah seperti anemia hemolitik
dijumpai hemoglobin di dalam urine.
Selain itu dapat dijumpai pula kelainan dalam sedimen urin
seperti eritrosit, leukosit bakteri, jamur, Trichomonas, epitel dll.
Pemeriksaan urin meliputi pemeriksaan makroskopik seperti warna,
kejernihan dan bau; mikroskopik meliputi pemeriksaan unsur erirosit, leukosit,
epitel, silinder, bakteri, jamur, protozoa dll. Yang dilakukan pada pemeriksaan
kimia urin meliputi pemeriksaan berat jenis, pH, glukosa, protein, keton,
nitrit (bakteri), darah samar, esterase leukosit, urobilinogen dan bilirubin.
Posted by Penyakit Ginjal
Penyakit ginjal biasanya dibagi menjadi 4 macam kategori
berdasarkan 4 kompartemen dasar anatomik yang pada prinsipnya terkena :
- Glomerulus
- Tubulus
- Interstisium
- Pembuluh darah
- Tubulus
- Interstisium
- Pembuluh darah
Banyak kelainan ginjal mengenai lebih dari satu struktur. Semua
bentuk penyakit ginjal kronik terdapat kecenderungan bahwa pada akhirnya
keempat elemen ginjal tersebut akan rusak dan sebagai puncaknya terjadilah
penyakit ginjal stadium akhir (terminal) serta gagal ginjal kronik.
Penyakit ginjal secara
klinis memiliki manifestasinya sendiri di dalam sindrom yang sudah
didefinisikan dengan cukup baik. Sindrom tersebut diantaranya adalah :
1. Sindrom nefritis akut terlihat pada beberapa penyakit
glomerulus tertentu misalnya glomerulonefritis pasca infeksi streptokokus. Sindrom
ini ditandai oleh onset kuat hematuria yang terlihat secara makroskopik,
proteinuria yang ringan hingga sedang dan hipertensi.
2. Sindrom nefrotik ditandai oleh protenuria berat (> 3,5
gm/hari), hipoalbuminemia, edema berat, hiperlipidemia dan lipiduria.
3. Hematuria atau proteinuria asimtomatik biasanya merupakan
manifestasi kelainan glomerulus yang ringan.
4. Gagal ginjal akut didominasi oleh onset akut azotemia dengan
oliguria atau anuari yyang terjadi karena cedera berat pada salah satu komponen
ini : glomerulus, tubulus, interstisium atau pembuluh darah.
5. Defek tubulus ginjal didominasi oleh poliuria, nokturia dan
gangguan elektrolit misalnya asidosis metabolik. Defek ini terlihat pada
penyakit didapat atau gentik yang mengenai tubulus dan atau interstisium.
6. Infeksi saluran kemih mengenai ginjal (pielonefritis) atau
kandung kemih (sistitis) dengan bakteriuria dan piuria.
7. Nefrolitasis memiliki manifestasi klinis berupa kolik ginjal,
hematuria dan pembentukan batu yang rekuren.
Posted by Penyakit Ginjal
Setiap orang mempunyai 2 buah ginjal yang terletak di belakang
rongga perut setinggi tulang iga terakhir di kiri dan kanan tulang belakang.
Secara garis besar, fungsi ginjal ada dua, yaitu fungsi eksresi dan sekresi.
Fungsi eksresi yaitu mengeluarkan air dan sampah metabolisme dalam bentuk air
kemih, sedangkan fungsi seksresi yaitu menghasilkan hormon yang berperan dalam
pembentukan sel darah merah.
Setiap ginjal memiliki
satu juta nefron yang merupakan bagian ginjal untuk menyaring darah. darah yang
mengalir ke nefron di saring oleh glomerulus, selanjutnya sisa metabolisme
dikeluarkan dalam urine. Hampir semua penyakit ginjal menyerang nefron. Penyakit
ginjal memang tidak menular, tapi bisa menyebabkan kematian. Karena itu kita
perlu meningkatkan kesadaran untuk mencegahnya agar tidak menjadi penyakit
kronis.
Ciri-ciri
penyakit ginjal terkadang tidak mudah dikenali, apalagi oleh meraka yang tidak
mengetahui penyakit seputar ginjal atau meraka yang awam terhadap ciri penyakit
kronis, sementara itu penyakit ginjal jika terus dibiarkan akan menjadi
penyakit ginjal yang akut atau kronis.
Oleh karena ciri-ciri dari penyakit ginjal perlu dikenali dan
diketahui sebagai suatu upaya dalam kewaspadaan untuk menjaga diri dan
kesehatan dari penyakit ginjal. Jika seseorang menderita penyakit ginjal masih
berada pada stadium awal ciri-ciri penyakit ginjal tidak menunjukkan gejala
yang mudah dikenali begitu saja tanpa melalui pemeriksaan terlebih dahulu untuk
memastikan ada atau tidaknya penyakit ginjal tersebut.
Seseorang yang mengalami
penyakit ginjal tanpa merasakan gejala awal seperti kinerja dan kemampuan
ginjal yang semakin menurun dan akan terjadi penumpukan sisa-sisa racun yang
harusnya dikeluarkan dari tubuh. Hal demikian dapat menyebabkan pembengkakan
pada wajah, kaki dan nafas menjadi pendek dan sesak.
Berikut ini ciri-ciri
penyakit ginjal, diantaranya adalah :
1. Sering mengalami masalah anemia
2. Saat di cek ternyata kadar Hemoglobin (Hb) rendah
3. Tubuh terasa mudah lelah
4. Sering merasa sakit dan kram
5. Penurunan nafsu makan
6. Susah tidur atau insomnia
7. Wajah dan kaki terlihat bengkak
8. Mata terlihat cekung dan mulut terasa kering seperti kekurangan lendir atau cairan dalam mulut
2. Saat di cek ternyata kadar Hemoglobin (Hb) rendah
3. Tubuh terasa mudah lelah
4. Sering merasa sakit dan kram
5. Penurunan nafsu makan
6. Susah tidur atau insomnia
7. Wajah dan kaki terlihat bengkak
8. Mata terlihat cekung dan mulut terasa kering seperti kekurangan lendir atau cairan dalam mulut
Jika anda mengalami gejala atau ciri diatas sebaiknya lakukan
pemeriksaan untuk memastikan apakah anda terserang penyakit ginjal atau tidak
dengan melakukan pengecekan tes urine dan kreatinin, untuk memastikan seberapa
berat penyakit ginjal yang menyerang.
Posted by Penyakit Ginjal
Ginjal bertugas menyaring zat-zat buangan yang dibawa darah agar
tetap bersih dan membuang sampah metabolik tersebut agar sel-sel tubuh tidak
menjadi loyo akibat keracunan. Zat-zat tersebut berasal darai proses normal
pengolahan makanan yang dikonsumsi dan dari pemecahan jaringan otot setelah
melakukan suatu kegiatan fisik. Tubuh akan memakai makanan sebagai energi dan
perbaikan jaringan sel tubuh. Setelah tubuh mengambil secukupnya dari makanan
tersebut sesuai dengan keperluan untuk mendukung kegiatan, sisanya akan dikirim
ke dalam darah untuk kemudian di saring di ginjal.
Bersamaan bertambahnya usia, fungsi ginjal juga akan menurun. Setelah umur 40 tahun, kita mulai kehilangan beberapa nefron yaitu saringan penting di dalam ginjal. setiap dekade pertambahan umur, fungsi ginjal menurun sekitar 10 ml/menit/1,73 m2. Dengan perhitungan standar laju filtrasi glomerulus/LFG (Glomurelar Filtration Rate/GTR) normla sekitar 100 ml/menit/1,73 m2, penurunan tersebut adalah sama dengan 10 % dari kemampuan normal fungsi ginjal.
Selain proses penuaan, terjadi pula penurunan fungsi ginjal karena
gangguan penyakit, kecelakaan, keracunan, ataupun luka sekitar 20 % yang lebih
banyak berpengaruh sehingga bisa terjadi kerusakan ginjal yang berat adalah
infeksi ginjal, batu ginjal dan penyakit kronis lainnya yang diakibatkan oleh
ginjal yang terganggu.
No comments:
Post a Comment